Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Lulu dan Nana

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 11 Februari 2019 – 05:15 WIB
 Lulu dan Nana - JPNN.COM
Dahlan Iskan.

Universitasnya: Southern University of Science and Technology. Di kota Shenzhen. Tidak jauh dari perbatasan Hong Kong. Kalau Anda naik mobil dari Hong Kong ke Shenzhen akan lewat dekat universitas ini.

He Jian Kui lahir di Xinhua, Hunan. Menjadi sarjana di universitas tersebut. Di bidang fisika biologi. Lalu meraih gelar doktor (PhD) di Texas, Amerika Serikat. Di sebuah universitas riset di Houston. Di bawah asuhan Profesor Michael W. Deem.

Nama kampusnya: Rice University. Tapi tidak ada hubungannya dengan pengembangan padi. Atau beras.

Itu nama belakang pengusaha besar real estate. Yang meninggal bersama cita-citanya: menyerahkan seluruh hartanya untuk mendirikan universitas riset.

Tetapi, Rice meninggal terlalu cepat. Tanpa istri dan anak. Pembantunya yang menemukannya. Sudah dalam keadaan meninggal di tempat tidurnya. Pagi hari. September tahun 1900.

Penyebabnya juga terlalu cepat terungkap: dibunuh. Umur 84 tahun. Oleh pembantunya. Dengan menghirupkan kimia di saat tidurnya.

Ada orang yang menyuruhnya: orang New York. Pengacara pribadinya.

Ketahuannya sepele: tidak lama setelah Rice meninggal si pengacara mencairkan cek. Dalam jumlah yang amat-amat besar.

Peneliti ini menjadi sangat terkenal. Yang ia teliti memang super-sensitif. Dan pertama di dunia: mengedit gen calon manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close