Lutfi Bansir, 'Lahirkan' 170 Jenis Nangka dan 40 Macam Durian
”Bayangkan kalau kita punya durian yang bisa berbuah sepanjang tahun, tidak bergantung musim,” ungkapnya.
Apakah itu bisa terwujud? ”Tidak ada yang tidak mungkin. Saya akan mencari caranya sampai ketemu,” ucapnya.
Lutfi memang tidak pernah bisa diam melawan rasa penasaran. Dia sudah menghabiskan 17 tahun (mulai 1998) hanya untuk meneliti berbagai buah hasil kawin silang.
Bersama seorang petani di Kabupaten Bulungan, Lutfi juga pernah mengukir prestasi. Yakni, membawa jambu madu hijau (zighu dalam bahasa Bulungan) menjadi juara nasional pada 2003. Jambu zighu punya banyak keunggulan.
”Jambu ini bisa tahan sampai sepuluh hari tidak busuk. Pohonnya juga tahan hama,” papar alumnus Sekolah Teknologi Pertanian Jember tersebut. Jambu air biasa hanya bisa tahan beberapa hari dan membusuk.
Berkat prestasi itu, Lutfi mendapat kesempatan untuk studi buah-buahan ke Thailand pada 2004 dan Jepang. Dia belum puas dengan hasil kawin silang jambu hingga 30 kultivar. Bahkan, rasa penasarannya terus membesar.
Selain jambu dan durian, Lutfi mengawinsilangkan beragam turunan semangka tanpa biji. Bahkan, pada 1998 dia mampu ’’melahirkan’’ semangka dalam berbagai bentuk. Awalnya dia menemukan sebuah semangka terjepit di pohon. Bentuknya kotak tidak beraturan.
Dari situ, Lutfi yakin semangka bisa dibentuk apa saja asal masih dalam batas pertumbuhannya. Cetakan pun lalu dibuat dengan beragam bahan. Mulai kaca, plastik, hingga fiber setebal 3 mm dan 8 mm. Sampai akhirnya, dia memperoleh plastik dengan ketebalan ideal 1 sentimeter.