Mahasiswa Demo Persoalkan Pembelian Saham Bukopin oleh Kookmin Bank
jpnn.com, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Bukopin MT Haryono Jakarta, Selasa (25/8).
Mereka menyoroti pembelian saham Bukopin oleh Kookmin Bank yang diduga bermasalah.
“Pembelian saham Bank Bukopin (diduga) bermasalah dan disinyalir melanggar aturan hukum dan perundang-undangan di Indonesia," ungkap Kordinator BEM se-Jabodetabek Rahmat Hidayat.
Rahmat menjelaskan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta Kookmin Bank untuk menempatkan dana USD 200 juta di Escrow dan mentransfer USD 60 juta ke Bank Bukopin untuk penguatan likuiditas selambat-lambatnya 28 Mei 2020.
Namun, hal itu tidak dipenuhi Kookmin Bank. “Namun surat OJK tersebut tidak dipenuhi oleh Kookmin Bank. Ini fakta bahwa pembelian saham Bukopin oleh Kookmin Bank dari awal sudah bermasalah,” ungkap Rahmat dalam keterangannya.
Dia mengatakan, ditambah lagi ada surat tertulis dari OJK yang menerangkan bahwa Kookmin Bank telah gagal memenuhi komitmen untuk meningkatkan permodalan dan mengatasi permasalahan likuiditas Bank Bukopin.
“Ada persoalan hukum sehingga Bank Bukopin disinyalir dirugikan jutaan dolar dalam pembelian saham oleh Kookmin Bank. Seperti ada persengkokolan untuk sama-sama melanggar hukum," Ujar Rahmat yang juga sekretaris BEM Universitas Islam Assyafiiyah Jakarta itu.
Karena itu, Rahmat mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Mabes Polri mengusut kasus ini sampai tuntas karena diduga ada persekongkolan dalam proses pembelian saham tersebut. (boy/jpnn)