Mahasiswa Internasional di Melbourne Dapat Voucher Rp 2 Juta untuk Beli Makanan Di Vic Market
"Saya tidak tahu cara memilih mereka [pihak universitas] seperti apa, karena mereka tidak mengakomodasi [pilihan mahasiswa] yang 'single' atau 'family' di dalam form nya," kata Tiyon, yang istrinya juga kehilangan pendapatan sejak pandemi COVID-19.
"Akhirnya mungkin [siswa] yang duluan 'apply', yang akan dapat lebih dulu. Akhirnya, yang lebih membutuhkan tidak dapat."
Tiyon namun merasa bersyukur telah menerima bantuan dari komunitas, berupa bantuan pangan, yang turut meringankan beban keluarganya.
Voucher makanan dinilai efektif
Menurut Philip Le Liu salah seorang pejabat yang bekerja di Dewan Kota Melbourne, saat ini mahasiswa internasional di Melbourne merupakan salah satu yang paling merasakan dampak pandemi COVID-19.
"Ribuan mahasiswa internasional berada di kota kita, kebanyakan dari mereka telah kehilangan pekerjaan dan memiliki akses terbatas terhadap bantuan pemerintah," kata Phillp Le Liu.
"Program voucher makanan ini sederhana namun diperkirakan efektif dalam membantu meringankan beban stress di masa ini."
(Foto: Supplied)
Program ini pun dilihat penting oleh Ida yang melihat kesulitan teman-teman mahasiswanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.