Mahasiswa Internasional di Melbourne Dapat Voucher Rp 2 Juta untuk Beli Makanan Di Vic Market
Namun, setelah menunggu dua minggu, perempuan yang kini mengandalkan uang tabungan dan bantuan komunitas untuk bertahan hidup ini, baru menerima balasan konfirmasi registrasi beberapa hari yang lalu.
"[Dari e-mail tersebut dikatakan] kami harus menunggu lagi, tidak ada [bantuan] langsung proses dari mereka."
Perlu ada yang lebih diutamakan
Respon yang sama juga dialami Tiyon Novaidin, mahasiswa S2 Akuntansi dan Keuangan di La Trobe University, yang hidup bersama istri dan kedua anaknya di Melbourne.
Tiyon yang mengandalkan pendapatan dari pekerjaan paruh waktunya sebagai karyawan pelayanan fasilitas untuk membiayai uang sekolahnya dan anaknya, akhirnya menunggu bantuan dana dari universitasnya.
"Kemarin dari yang [bantuan] dari kampus, harapannya sudah di bawah 50 persen," kata Tiyon kepada Natasya Salim dari ABC News.
Menurut Tiyon yang tidak menerima beasiswa, bantuan bagi mahasiswa internasional yang kini sedang beredar baik dari Pemerintah atau universitas, belum memprioritaskan mereka yang sudah berkeluarga.