Mahasiswa UI Siap Adu Strategi di Ajang Bisnis Bergengsi dari ICAEW
Studi kasus pada IBC mensimulasikan situasi kehidupan nyata yang sering dialami oleh seorang ICAEW Chartered Accountant, sehingga penting bagi peserta untuk memiliki sikap skeptisisme profesional di luar keahlian teknis yang mumpuni.
"Pada industri keuangan yang dinamis, profesional skeptisisme diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang mungkin terjadi," kata Conny.
Sederet pakar keuangan pun didapuk menjadi dewan juri di ajang ini. Mereka adalah Rosita Sinaga selaku Assurance Leader Deloitte Indonesia, Imelda Orbito selaku ESG & Disruptive Event Leader, Andy Tjia BFP ACA selaku ICAEW Chartered Accountant serta Analis Investasi & ADM Capital, dan yang terakhir Rikhai Lok BFP ACA selaku ICAEW Chartered Accountant & Wakil Presiden Tael Partners. Rosita Sinaga, perwakilan juri ICAEW IBC 2023 menyebut para peserta tahun ini menunjukkan potensi yang sangat positif.
"Tim Gelora berhasil mengolah data yang tersedia dengan baik dan memberikan rekomendasi yang layak dalam menangani bahan studi kasus," ujar Connny.
Adapun tim Justice League dari Universitas Indonesia berhasil meraih juara kedua. Dan Esperansya Desmonda Woen dari tim Evergeen Universitas Tarumanagara diganjar penghargaan sebagai pembawa materi presentasi terbaik.
Berhasil keluar sebagai juara, kedua tim dan Espansya akan maju ke babak grand final regional, yaitu ICAEW Tiongkok & South-East Asia Business Challege di Vietnam pada 13 Mei 2023.
Keberhasilan dua tim dari Indonesia yang terpilih untuk maju ke babak grand final regional, yaitu ICAEW Tiongkok & South-East Asia Business Challenge 2023, didukung untuk mempersiapkan diri di tingkat internasional.
"Semoga prestasi mereka dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia," tambah Conny.