Mahathir Sumbang Tiga Kapal, Berharap Satu Lagi dari Indonesia
Selasa, 23 Februari 2010 – 02:13 WIB
Huwaida mengakui, perhatian dunia internasional memang sangat tinggi terhadap konflik Palestina-Israel. Tapi, kata wanita yang lebih sering berada di Palestina daripada di AS itu, hal tersebut tidak memunculkan solusi. Yang ada hanya jalan buntu karena Israel tidak mengindahkan ancaman apa pun dari dunia internasional. Karena itu, dia menggalang aksi lebih konkret untuk membantu masyarakat Gaza, yakni dengan pelayaran itu.
"Bantuan uang lebih tidak konkret karena menumpuk di pemerintah dan tidak tersalurkan. Warga Gaza butuh hal yang konkret dan bisa langsung digunakan," ujarnya.
Selain mengumpulkan kapal, Huwaida membuka pintu bagi politisi atau wartawan yang ingin ikut dalam sail Gaza Mei mendatang. Dalam sederet pelayaran terakhirnya, dia juga sukses membawa serta dokter, wartawan, anggota parlemen, suster, guru, pengawas HAM, dan aktivis lain.