Mahfud Mundur Karena Mengedepankan Etika
Partai-partai pendukung dan TPN sangat menghargai keberanian moral Mahfud MD, yang tidak silau atas jabatan, bahwa kekuasaan atau jabatan bersifat sementara, dan semuanya amanah dari rakyat.
“Prof Mahfud sendiri berharap, mundurnya beliau bisa menjadi jaminan moral dan intelektual, agar pilpres berjalan adil dan jujur, bahwa Prof Mahfud sangat menghindari konflik kepentingan dan intervensi politik,” tambah Ammar.
Bagi TPN dan elemen relawan lainnya, bebasnya Mahfud MID dari jabatan negara, berhasil memberikan energi tambahan dan spirit baru untuk bersiap menghadapi putaran kedua pilpres.
“Mundurnya Prof Mahfud adalah sebuah berkah, kita semakin powerful menyongsong putaran kedua pilpres, yang bisa dibuktikan dengan fakta di lapangan, militansi rekan-rekan relawan dalam mendukung kemenangan Mas Ganjar dan Prof Mahfud.
Masa depan demokrasi Indonesia sedang menghadapi ancaman serius, karena telah dirusak sendiri oleh penguasa, yang masih memiliki angan-angan politik dinasti.
“Saya pribadi sebagai bagian dari generasi aktivis mahasiswa era 1980-an, Pemilu dan Pilpres kali ini ibarat the last battle, pertaruhan terakhir, apakah kita diam saja, ketika demokrasi yang kita perjuangkan berdarah-darah sejak rezim Soeharto, saat ini justru sedang diinjak-injak oleh rezim yang sedang berkuasa,” ujar Ammar menutup keterangannya.(ray/jpnn)