Mahyudin Sebar Pesan soal Rencana Politiknya, Ini Isinya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin yang kini mengemban jabatan wakil ketua MPR membuat keputusan politik mengejutkan. Mahyudin memutuskan untuk tak menjadi calon legislatif (caleg) dari Partai Golkar pada Pemilu 2019.
Mantan bupati Kutai Timur itu berencana maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Kalimantan Timur. Keputusan Mahyudin itu terungkap berdasar pesan singkatnya yang kini beredar di kalangan politikus dan wartawan.
“Setelah melalui perenungan yang cukup panjang, akhirnya saya mengambil keputusan yang mungkin sangat menentukan arah karier politik saya,” kata Mahyudin melalui pesan yang diterima JPNN, Jumat (30/3).
Mahyudin menegaskan, dirinya tak akan meninggalkan Golkar meski pada Pemilu 2019 bakal maju sebagai calon senator dari Kalimantan Timur. Hanya saja, dia akan meminta izin kepada senior-seniornya di Partai Golkar terlebih dahulu.
“Rencananya seperti itu (menjadi calon anggota DPD, red). Tapi saya mau minta izin dulu kepada senior-senior seperti Pak ARB (Aburizal Bakrie), Pak Akbar Tanjung, Pak JK (Jusuf Kalla, red) dan Pak Agung Laksono,” kata Mahyudin kepada JPNN, Jumat (30/3) sore.
Politikus asal Tabalong, Kalimantan Selatan itu mengakui keputusannya untuk maju sebagai calon senator ada kaitannya dengan gonjang-ganjing posisinya sebagai wakil ketua MPR dari Golkar. “Salah satunya,” tegas Mahyudin.
Kendati demikian Mahyudin menegaskan, dirinya akan menghabiskan masa jabatan sebagai wakil ketua MPR sebelum nanti memutuskan maju sebagai calon anggota DPD lewat jalur perseorangan. “Itu sudah saya sampaikan di poin satu,” katanya.
Apakah Mahyuding mengincar posisi ketua DPD periode 2019-2024? “Belum ada target ke sana, tapi saya akan tetap memperjuangkan cita-cita dan aspirasi masyarakat yang memilih saya, khususnya masyarakat Kaltim,” pungkasnya.(boy/jpnn)