Makin Banyak Mahasiswa Australia Belajar di Indonesia pada 2016
“Tapi dengan adanya beasiswa ini, khususnya untuk studi di Asia, itu artinya belajar di Asia menjadi lebih penting. Dana itu akan memotivasi lebih banyak mahasiswa Australia untuk belajar di sini. Contohnya seperti saya,” tambahnya.
Tahun 2015 ini, ada sekitar 200an mahasiswa Australia yang belajar dan magang di Indonesia. Berkat dana 2,1 juta dolar (atau sekitar Rp 21 miliar) dari NCP di tahun depan, jumlah mahasiswa Australia yang akan menimba ilmu di negeri khatulistiwa ini menjadi dua kali lipat.
“Kami sangat gembira mendengar Pemerintah Australia mengumumkan program New Colombo Plan untuk tahun depan, yang artinya ada sekitar 450 beasiswa bagi ACICIS dan itu diperuntukkan bagi mahasiswa Australia yang datang dan belajar ke Indonesia,” utara Profesor David Hill, pendiri dan Direktur ACICIS ketika ditemui dalam perayaan 20 tahun konsorsium ini di kota gudeg, akhir pekan lalu.
Luke Arnold ketika menceritakan pengalamannya belajar di Indonesia. Ia adalah alumnus ACICIS yang kini menjabat sebagai Sekretaris Satu bidang Kerjasama Keadilan dan Demokrasi di Kedutaan Besar Australia di jakarta. (Foto: Nurina Savitri)
Pakar Indonesia ini mengemukakan, selain memperbanyak jumlah mahasiswa yang datang, beasiswa NCP juga memperluas bidang studi yang bisa dipelajari di Indonesia.
“Kalau selama ini sebagian besar fokus kami ada di bidang ilmu sosial, dengan adanya dana New Colombo Plan yang baru, akan ada kuliah singkat di bidang kesehatan masyarakat serta seni dan desain yang ditawarkan ACICIS,” ujar Profesor yang mahir bahasa Indonesia ini.
Pentingnya beasiswa ini juga dibenarkan oleh salah satu alumnus ACICIS yang kini bekerja di Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Luke Arnold.
“NCP ini krusial sekali apalagi buat yang mereka tidak mampu biayai sendiri kuliahnya di Indonesia, supaya mereka juga punya teman di sini,” ungkap pria yang fasih berbahasa Jawa ini.