Malam Natal Aman, Hidup Panglima Menggema di Gereja
Dia menegaskan bahwa Tuhan memberi karunia berupa keragaman suku dan budaya ke Indonesia. Karenanya, perbedaan atau pengkotakan, menurutnya, bukan identitas Indonesia.
"Semenjak Proklamasi oleh Presiden Pertama kita Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta, kita sudah menanggalkan perbedaan itu. Kita satu bangsa. Perbedaan itu bukan pemecah, justru jadi pemersatu kita," ujar Tito disambut apresiasi dari jemaah dengan pujian dan tepuk tangan meriah.
"Hidup Pak Kapolri. Jaya Indonesia!" teriak para jemaah bersahut-sahutan.
Setelah menutup sambutannya, Tito dan rombongan berpamitan kepada tuan rumah. Elite-elite ini tampak menebarkan senyum sembari berusaha menerima setiap jabatan tangan dari jemaah.
Mereka langsung bergeser ke lokasi inspeksi selanjutnya, di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat. Tiba pukul 21.20, rombongan ini awalnya tidak diperbolehkan memasuki ruang utama gereja. Pihak panitia Gereja Immanuel melarang rombongan, lantaran jemaah tengah menyelenggarakan kebaktian.
Walakhir, rombongan Mendagri, Kapolri dan Panglima TNI menunggu di lobby. Sekitar 15 menit kemudian kebaktian selesai dan rombongan dipersilakan memasuki ruang utama.
Saat memasuki ruang utama, Panglima, Mendagri, dan Kapolri langsung diminta naik ke altar. Tampak aksi saling lirik antara mereka untuk jadi pembicara di Gereja Immanuel. Walhasil, Kapolri Tito lagi-lagi dipercaya berbicara untuk mewakili rombongan pemerintah.
Tito hanya menyampaikan sambutan singkat kepada jemaah Gereja Immanuel. "Shalom. Selamat Natal saudara-saudaraku. Semoga damai dan cinta kasih memberkati kita semua," tutur lulusan Akademi Kepolisian 1987 ini.