Maret, Ujicoba Contraflow Busway
Jumat, 25 Februari 2011 – 18:30 WIB
Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono, sistem contraflow memang masih dikaji lebih lanjut lantaran menyangkut berbagai aspek yang perlu dipersiapkan. Seperti sarana dan prasarana, kebiasaan para pejalan kaki, serta masih adanya pengguna kendaraan pribadi yang menerabas jalur busway. Prasarana dan sarana yang perlu dikaji lebih lebih detail misalnya, terkait persimpangan lalu lintas, geometrik persimpangan, serta putaran jalan di sepanjang 10 koridor busway. Kemudian juga posisi supir busway yang berada di kanan akan searah dengan halte. Artinya, sopir busway harus mengubah kebiasaan menyupirnya.
"Sama saja dengan sopir di Jakarta berada di kanan. Sedangkan di Amerika Serikat berada di kiri. Pasti akan tidak terbiasa. Karena itu perlu waktu untuk membiasakan diri," terangnya.
Selain masalah teknis di internal busway, juga terkait para pejalan kaki yang saat ini masih sering ditemukan menyeberang sembarangan. Hal itu sangat membahayakan jika tiba-tiba diterapkan contraflow. Lantaran terbiasa melihat busway satu arah, warga tidak akan memperhatikan arah sebaliknya. Hal itu sangat rawan kecelakaan. "Dengan ketiga hal itu, studi ini harus didalami dan dikaji lebih detail," ungkapnya. (aak)