Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Matras Bambu

Kamis, 25 November 2021 – 16:01 WIB
Matras Bambu - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tiang pancang hanya digunakan di kanan kiri sungai. Memang ada dua sungai di jalur sepanjang 6 Km itu. Salah satunya sungai Sayung. Fungsi tiang pancang itu untuk penahan matras bambu. Agar tidak longsor ke sungai.

Tentu untuk gelar doktornya di Malaysia nanti, Andi akan membuat desertasi tentang fondasi bambu tersebut.

Maka selama kuliah S-3 ia bisa tetap di proyek. Sambil melakukan penelitian. Berarti hanya sesekali saja harus ke Malaysia –untuk diskusi dengan pembimbing. Apalagi penelitian laboratoriumnya juga dilakukan di ITB Bandung.

Kenapa pelabuhan Kalibaru tidak dijadikan penelitian doktornya?

“Penelitian saya tentang mekanisme transfer beban untuk sistem cerucuk matras bambu," ujarnya. Tentang teknologinya sendiri sudah banyak dipakai di Indonesia.

Teknologi ini memang kelanjutan dan pengembangan ilmu lama: zaman perang. Zaman itu tentara menebang kayu untuk dihampar di rawa. Agar tank dan pasukan bisa melewati rawa.

Sistem itu juga sudah banyak digunakan di tambang, di pengeboran minyak dan di kebun sawit.

Begitu lebar fondasi dasar jalan tol di Sayung itu: 150 meter. Padahal lebar jalan tolnya hanya perlu sekitar 50 meter. Berarti jalan itu di situ nanti seperti berada di atas segitiga yang terpotong.

Siapa perancang fondasi bambu jalan tol tersulit di Indonesia itu? Berapa batang bambu yang harus ditanam di situ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close