Batal Gelar Aksi Damai di Depan Istana, Peternak Unggas Malah Dibawa ke Polda Metro Jaya
jpnn.com, JAKARTA - Peternak unggas mandiri yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN) batal menggelar aksi damai di depan Istana Negara pada Jumat (20/8/2021) lalu.
Para peternak yang ingin menyampaikan aspirasi dengan meminta perlindungan kepada Presiden Jokowi, malah berujung di ruang tahanan sementara Polda Metro Jaya.
Salah satu peternak unggas mandiri Alvino Antonio mengatakan aksi damai tersebut digelar karena harga ayam hidup terus-menerus di bawah Harga Pokok Produksi (HPP). Bulan Juli anjlok hingga Rp9 ribu per kilogram.
"Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi saja tidak diperbolehkan. Saya sudah tidak tahu lagi harus mengadu ke siapa. Saya sangat kecewa. Saya ingin mengadu ke Presiden, tetapi kami malah berurusan dengan aparat penegak hukum,” ujar Alvino Antonio dalam keterangan tertulisnya di Polda Metro Jaya, Jakarta (20/8/2021).
Alvino mengaku saat hendak menggelar aksi bersama ketiga rekannya langsung diadang petugas.
Baru tiba 09.00 WIB, Alvino dan rekan-rekan langsung dibawa ke Polda Metro Jaya. Mereka ditahan di ruang tahanan sementara sejak pukul 09.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Alvino mengaku tidak mengetahui alasannya, mengapa begitu lama ditahan.
“Kami hanya ingin aksi membentangkan spanduk. Kami juga sudah taat prokes (protokol kesehatan). Tetapi kami dibawa ke Polda dan ditahan hampir 12 jam. Disuruh membuat surat pernyataan ini dan itu. Kenapa harus (ditahan) begitu lama? Apakah kami anarkistis?” tuturnya.
Ia menyadari bahwa saat ini dalam kondisi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Meski demikian, lanjut Alvino, jika menunggu PPKM yang tidak jelas kapan berakhir, nasib dari ratusan peternak unggas mandiri akan makin sengsara.