Mencari Cawapres KIB dari Luar Partai Politik, Siapa Paling Tepat?
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti SMRC, Sirojuddin Abas menilai, wajar apabila Golkar menyodorkan nama Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Terlebih, hal itu sudah diputuskan dalam forum resmi parpol yakni Rakernas dan Munas.
Menurut dia, saat ini kesempatan emas untuk Airlangga untuk bekerja lebih baik. Tujuannya, supaya lebih dikenal dan disukai pemilih.
“Itulah dua syarat utama agar dia bisa meningkatkan elektabilitasnya,” jelas Sirojuddin saat dihubungi, Kamis (21/7)
Menurut dia, pemilihan calon wakil presiden menjadi sangat penting guna membantu mendongkrak elektabilitas Airlangga nantinya. Menurut dia, ada beberapa nama potensial yang sudah beredar.
Misalnya, kata dia, nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima TNI Andika Perkasa dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Jika dipasangkan dengan Airlangga, mereka punya kontribusi yang berbeda. Tergantung pula apakah Airlangga ditempatkan di nomor 1 atau 2,” tegas Sirojuddin.
Dia menekankan, simulasi pasangan Capres/Cawapres tidak hanya ditentukan oleh kualitas pasangan. Tetapi juga oleh sejumlah faktor lain. Misalnya, konteks makro-politik, ekonomi dan keamanan nasional.
“Juga faktor siapa pasangan yang akan dihadapinya. Sebab, setiap tokoh biasanya memiliki kekuatan basis dukungan yang khas,” tambah dia.