Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengunjugi Israel: Antara Diculik Hamas dan Dicekik Netanyahu

Rabu, 06 April 2016 – 09:26 WIB
Mengunjugi Israel: Antara Diculik Hamas dan Dicekik Netanyahu - JPNN.COM
TAK TERJANGKAU: Tawaran penjualan apartemen dengan harga yang termasuk mahal di pusat Kota Tel Aviv, Kamis (31/3). Foto kanan, Hila Fenlon menunjukkan jenis roket pertama yang mendarat di belakang rumahnya 20 tahun lalu, Selasa (29/3).

Dengan semua kengerian tersebut, mengusulkan ide pindah ke lokasi yang aman dan terlindungi di wilayah Israel lain kepada Hila dan semua warga Netiv Ha’asara bukanlah ide bagus. 

Mereka hanya membalas dengan tatapan aneh. ’’Itu sulit kami terima. Mereka (Hamas) ingin kami pergi dan kami pergi. Itu tetap selalu pilihan yang lebih buruk daripada apa pun,’’ ujarnya dengan ketus. 

Lalu, perjalanan berlanjut ke utara hingga ke kota terbesar, Tel Aviv.

Jawa Pos mencoba menanyakan apa yang terjadi di Netiv Ha’asara kepada saudara-saudara sebangsanya. Rata- rata mau mendengar. Namun, saat ditanya apakah itu yang menjadi perhatian utama? Tidak. Warga Tel Aviv bagaikan makhluk planet lain bagi Netiv Ha’asara. 

Warga Tel Aviv merasa punya masalah yang lebih besar daripada desa-desa di dekat perbatasan seperti Netiv Ha’asara. ’’Jika mereka khawatir dengan penculikan oleh Hamas dari dalam bumi, kami juga punya masalah yang tidak kalah besar di atas bumi,’’ ungkap Shai, seorang warga Tel Aviv, yang sedang joging di pantai Laut Mediterania di belakang Hotel Herods, tempat Jawa Pos menginap. 

Apa masalah terbesar warga Tel Aviv di atas bumi itu? Harga rumah dan apartemen yang terus melonjak dan semakin tidak terjangkau warga biasa.

Sekarang dengan pendapatan minimal per bulan USD 1.250 atau sekitar Rp 16,5 juta, seorang karyawan biasa tidak bisa lagi membayar uang sewa apartemen dengan tiga kamar di Tel Aviv. Harga sewa apartemen semacam itu bisa menelan dua pertiga gaji si karyawan. 

’’Kami di sini (Tel Aviv) tak pernah lagi memikirkan konflik dengan Palestina. Sebab, kami selalu khawatir berapa harga sewa rumah dan apartemen kami tahun depan?’’ ungkap Oren Rozenblat, deputy spokesperson press bureau Ministry of Foreign Affairs, saat me- nemani Jawa Pos menyusuri permukiman-permukiman di Tel Aviv Kamis siang (31/3) 

Ada orang Amerika di Amerika Serikat, ada orang Indonesia di Indonesia, tapi tak ada orang Israel di Israel.    ABDUL ROKHIM, Tel Aviv 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close