Menhub Ingatkan Emak-emak untuk Berkendara Aman
jpnn.com, JAKARTA - Di saat yang lain ikut reuni akbar 212, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memilih memperingati maulid nabi bersama para ustazah di majelis taklim Al Muthmainah, Kampung Sanggrahan Tiga Suku, Meruya Utara, Jakarta Barat, Minggu (2/12).
Di perkampungan sempit itu, Menhub menyampaikan makna hijrah nabi Muhammad SAW dan hal apa yang bisa dipetik untuk meneladani kehidupan, ajaran-ajaran, dan seluruh konsepsi agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
“Bicara Nabi (Muhamamad SAW) itu adalah panutan kita, apa yang dikerjakan dan apa yang dilakukan itu adalah kebaikan dan perbuatan yang mulia, jika ingat Nabi, kita selalu sejuk, selalu sabar,” kata Menhub Budi.
Mantan Dirut Angkasa Pura 2 itu mengatakan, hijrahnya nabi ke Mekkah ke Madinah untuk menyebarkan kebaikan, karena pada saat itu penduduk Mekkah diisi orang jahiliyah.
“Nabi memberi tahu, banyak orang yang menyiksa anak-anak, menzalimi kaum perempuan bahkan istri-istri mereka,” ujarnya.
Dalam acara itu, Menhub Budi tak lupa mengingatkan peserta yang didominiasi kaum hawa itu untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara di jalan. Dia pun sengaja mengajak pendiri Queen Riders Iim Fahima untuk memberi pengetahuan dalam berkendara untuk para peserta.
“Ibu-ibu tadinya kan gak tahu, setelah dijelaskan bu Iim tadi, bahwa berkendara itu jangan pakai gamis harus pakai celana panjang, nah itu salah satu contoh hijrah-hijrah kecil, menyebarkan kebaikan,” jelas Budi.
Selain makna hijrah, sifat-sifat nabi juga patut untuk menjadi teladan. Menurutnya, keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang adalah bahwa harus sidiq atau jujur dalam menjalani kehidupan, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. "Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan," pungkasnya.(jpnn)