Mentan Lepas Ekspor Benih Kangkung dan Jagung ke Tiongkok
Mengingat banyaknya tantangan dan manfaat yang besar dari ekspor, Amran memberikan apresiasi kepada perusahaan eksportir tersebut.
"Kita sangat menghargai setiap upaya ekspor. Karena menghasilkan devisa untuk negara. Harus dilayani dengan baik, dipermudah perizinannya, kalau perlu jemput bola," jelas Amran.
Kementan telah melakukan sejumlah langkah untuk melakukan pelayanan dan mendorong pembangunan sektor pertanian. Salah satunya adalah melakukan deregulasi terhadap 291 peraturan yang menghambat perkembangan.
Selain itu, Kementan juga telah meluncurkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau Padu Satu yang telah diluncurkan Kementan pada 15 Mei 2018 lalu sebagai pelayanan perizinan online sesuai pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui Online Single Submission (OSS) secara nasional.
Dengan sistem ini, hanya dengan satu kali aplikasi, pelaku usaha bisa melakukan beragam proses yang melibatkan lintas kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah. Khususnya untuk mendorong ekspor dan meningkatkan investasi," jelas Amran.
Kinerja ekspor sektor pertanian tahun 2017 sangat menggembirakan yakni mencapai mencapai Rp 442 triliun, atau naik 24 persen dibanding 2016. Nilai tersebut berdampak pada surplusnya neraca perdagangan pertanian 2017 sebesar Rp 214 triliun. Tren positif ini, akan terus dipacu tahun 2018 ini sehingga bisa meningkat lagi sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya.
Ke depan Amran mendorong kemitraan eksportir dengan petani. "Penghasilan kotor petani per hektare bisa mencapai 1,2 milyar jika menggunakan bibit unggul dan ekspor. Kita bagikan bibit semangka unggul tadi di Indonesia pada 2019, bibitnya akan kami bagikan gratis untuk petani agar bisa bersaing," pungkas Amran.(jpnn)