Menteri Siti Ajak Siswa Miliki Hutan di Halaman Rumah
Untuk itu pula sejak tahun 2006, KLHK sudah memiliki program Adiwiyata untuk mendorong sekolah-sekolah menerapkan prinsip ramah lingkungan. Caranya melalui peningkatan pengetahuan mengenai konservasi tanah dan air, mengolah sampah dan menanam pohon. Hal ini dilakukan untuk menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan dan menularkan semangat peduli lingkungan terhadap generasi muda Indonesia.
Sementara itu dalam sambutan Bupati Tegal, yang disampaikan Asisten Bidang Pembangunan dan Administrasi Muhammad Nur Mahmud, menyatakan bahwa Pemkab Tegal terus melakukan sosialisasi pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup kepada masyarakat, serta pembinaan generasi muda untuk cinta lingkungan.
''Berkat kepedulian generasi muda terhadap lingkungan, di Kabupaten Tegal terdapat 1 sekolah Adiwiyata Mandiri, 4 sekolah Adiwiyata Nasional, 11 sekolah Adiwiyata Provinsi dan 36 sekolah Adiwiyata Kabupaten,'' jelas Nur Mahmud.
Tidak hanya itu, Pemkab Tegal juga telah memperbaiki tata kelola lingkungan hidup dengan merubah cara pandang masyarakat. Dimana sampah bukan hanya jadi tanggungjawab pemerintah, tapi semua lapisan masyarakat.
''Sampah tidak selamanya menjadi musibah, tapi bisa juga menjadi berkah, dengan mengolah sampah menjadi produk bermanfaat. Salah satu usaha yang gencar dilakukan, setiap desa dan setiap kantor di Tegal yaitu harus memiliki bank sampah,'' ungkap Nur Mahmud.
Masih dalam rangkaian acara yang sama, juga dilakukan aksi ‘GAUL: Gerakan Aksi Untuk Lingkungan’ oleh 50 anggota pramuka dari Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti. Mereka membersihkan sampah, menanam pohon dan diberi pelatihan pengelolaan sampah.
Diharapkan melalui kegiatan ini para siswa akan menjadi pioner dan menjadi tauladan yang menerapkan prinsip hidup ramah lingkungan hingga ke generasi berikutnya. (jpnn/klh)