Menteri Siti Nurbaya: Manggala Agni Sangat Pantas Disebut Patriot
Tak lupa, Menteri Siti eminta seluruh jajaran, khususnya Manggala Agni, untuk makin solid dengan belajar dari pengalaman panjang Karhutla. Meski ramalan BMKG, cuaca di 2020 tidak sepanas tahun sebelumnya, Menteri Siti tetap meminta semuanya waspada. Terutama pada daerah gambut yang berat, daerah rawan yang terisolasi, lokasi yang jauh dari sumber air, serta masalah lainnya yang cukup kompleks.
Pada Bulan Februari, katanya, beberapa wilayah yang harus diwaspadai antara lain di wilayah Sumatera bagian utara seperti Provinsi Riau, Aceh, dan Sumatera Utara yang diperkirakan akan sudah ada hotspot."Saya minta ini kita ikuti terus. Hal penting lainnya adalah ikuti datanya, termasuk data yang tidak valid dan tidak obyektif," kata Menteri Siti.
Menurut Menteri Siti, jika terdapat pemberitaan yang tidak objektif dan dengan data yang tidak valid, maka itu harus dilawan. Karena hal tersebut dapat mengganggu psikologi politik masyarakat.
"Kalau ada berita yang ngarang, tidak obyektif, harus dilawan, harus dilawan, harus dilawan. Harus ada yang menyampaikan optimisme, dan kita harus terus konsisten bekerja untuk Indonesia," tegas Menteri Siti.
Pada bagian akhir sambutan, Menteri Siti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu pengendalian Karhutla.
"Terima kasih Anda sudah bekerja baik. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa kita telah menyelesaikan tugas-tugas selama beberapa tahun belakangan, terutama di 2019 yang relatif berat ini,” tutup Menteri Siti.
Hadir dalam pertemuan ini, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Ruandha Agung Sugardiman, Direktur Pengendalian Karhutla, serta Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama lainya.
Acara ini juga sekaligus untuk memberikan penghargaan kepada Manggala Agni yang telah berjuang keras mengendalikan Karhutla sepanjang tahun 2019.