Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Merasakan Efek Park Ji-sung di Kota Suwon, Korea Selatan

Diabadikan Jadi Nama Jalan, Taman, dan Museum

Minggu, 19 Oktober 2014 – 18:34 WIB
Merasakan Efek Park Ji-sung di Kota Suwon, Korea Selatan - JPNN.COM

Suasana "sepak bola" di Suwon itu tidak terlihat di kota-kota besar lain di Korsel seperti Incheon, Goyang, Ansan, dan Seoul. Di kota-kota tersebut, sepak bola kalah populer oleh baseball. Di kota-kota itu, anak-anak dan remaja merasa lebih keren bila mengenakan kostum klub baseball asal Amerika seperti New York Yankees atau Boston Red Sox, lengkap dengan topinya.

"Di sini sepak bola bukan olahraga paling favorit. Kalah dengan bisbol yang punya fans sangat banyak. Kebanyakan fans sepak bola juga fans klub bisbol, tetapi fans bisbol belum tentu pendukung klub sepak bola," jelas Kim Je-hoo.

Meski timnas Korsel sukses menembus semifinal Piala Dunia 2002, penggemar sepak bola tetap masih kalah oleh fans bisbol. ’’Saya tidak tahu kenapa begitu,’’ tambahnya.

Hal tersebut terlihat dengan gamblang dari perbandingan jumlah penonton sepak bola dan bisbol musim lalu. Penonton K League Classic (kasta tertinggi liga sepak bola Korsel) sekitar 2 juta orang. Sebaliknya, penonton Korea Professional Baseball mencapai lebih dari 7 juta orang.

Kegandrungan warga Korsel akan bisbol juga terlihat dari tayangan pertandingan olahraga itu yang cukup banyak memakan waktu. Begitu ada pertandingan tim-tim besar, warga tidak pernah melewatkannya. Pesawat-pesawat televisi di toko-toko, restoran, bahkan TV kecil di taksi serentak dihidupkan agar bisa disaksikan banyak orang.

Beberapa kali Jawa Pos mendapati sopir taksi memutar saluran pertandingan bisbol. Sambil menyetir, sesekali si sopir mengomentari pertandingan itu.

"Saya penggemar berat klub SK Wyverns. Pemainnya bagus-bagus,’’ tutur Mr Chang, sopir taksi yang mengantar Jawa Pos dari hotel menuju Stadion Munhak, Incheon.

"Kalau klub saya final, saya minta cuti dari pekerjaan untuk nonton di stadion,’’ ujar sopir taksi yang fasih berbahasa Inggris itu.

PARK Ji-sung memang pensiun dari sepak bola sejak Mei 2014. Namun, kisah suksesnya membuat kota tempatnya tumbuh, Suwon, semakin kental menjadi "ibu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close