Misa Akbar Dihadiri Dubes Vatikan Bersama 22 Uskup
Sementara itu, Mgr Pius Riana Prapdi, Ketua Komisi Kepemudaan KWI, menyatakan IYD merupakan ajang bagi OMK untuk merayakan perbedaan dan mensyukuri kehidupan. Ke depannya, OMK yang mencintai kehidupan, menjadikan perjumpaan sebagai hal penting karena di sana terdapat kerjasama untuk meneruskan kehidupan.
"Sehingga, terdapat kerelaan untuk saling membantu dan keegoisan diredam," tutur Prapdi.
Mgr Joseph Suwatan MSC sendiri sangat mengapresiasi IYD ini. Karena baginya, kegiatan ini merupakan hal yang sangat positif. Masyarakat Manado menerima hangat kedatangan para OMK dari segala penjuru Indonesia.
“Awalnya IYD mau digabungkan dengan Asian Youth Day, tetapi tidak jadi karena IYD ini memiliki tujuan tersendiri. Sesuai arahan apostolik Evangelii Gaudium dari Paus Fransiskus, terdapat permenungan abad ke-21 dalam konteks Indonesia, maka IYD pun diadakan tahun ini di Manado,” jelas Suwatan.
Ditambahkan Pastor Rheiner Saneba, Ketua Seksi Publikasi Dokumentasi IYD, semua peserta diajak untuk menjunjung tinggi kebersamaan, dengan saling menolong demi kemajuan bersama.
“Sesuai slogan masyarakat Manado ‘Baku Bae Baku Tolong Bikin Maju,” tukas Saneba.
Dalam misa akbar nanti, akan dihadiri 22 Uskup yang akan mempersembahkan misa kudus mendampingi selebran utama dan pembawa homili. Juga akan dihadiri Dubes Vatikan untuk Indonesia Mgr Antonius Guido Fillipazzi. (Tim MP/vip)