Misteri Pembunuhan Sadis di Puncak Permai
Dia tidak mau menduga-duga sebelum penyelidikan dan otopsi rampung. Dia tidak mau timnya bergerak tanpa dasar yang jelas.
''Kita tunggu prosesnya saja nanti,'' jelas polisi asal Medan tersebut.
Mayat Tasri lantas diotopsi di RSUD dr Soetomo. Tampak tiga luka yang berbeda.
Yang paling parah adalah luka di leher kiri akibat sabetan benda tajam. Lukanya menganga. Tasri pun tewas kehabisan darah.
Juga, muncul dugaan Tasri melawan. Sebab, ada luka memar di wajah dan tangan perempuan 49 tahun tersebut.
Mungkin, luka itu muncul akibat menangkis benda tumpul yang mengarah ke tangannya.
Hingga tadi malam, polisi masih mencari jejak pembunuh itu. Berdasar hasil olah TKP di kamar Tasri, ada satu petunjuk yang didalami. Yakni, munculnya sebuah jejak sepatu.
''Mereknya terlihat jelas tertulis di bagian tengah. Motif alasnya kotak,'' ungkap salah seorang polisi yang ikut berada di sana.
Awalnya, jejak sepatu tersebut tidak muncul. Setelah Tim Inafis menaburkan serbuk magnet ke lantai, jejak sepatu itu baru kentara.