Modus Baru Penipuan Menyaru Tukang Ojek Online
Selain itu, tersangka juga mengincar koban yang terlihat membawa tas. Ketika mendapati sasaran ia lantas menghampiri korban.
"Tersangka terlebih dahulu menanyakan apakah korban sedang menunggu ojek yang sudah diorder. Jika benar, tersangka mencoba menyakinkan jika ia adalah driver ojek online tersebut," lanjutnya.
Dia menjelaskan awalnya memang korban kebanyakan tak percaya jika Muziyin adalah driver ojek online.
Sebab ia tak membawa identitas berupa jaket atau helm milik perusahaan ojek online. Hanya saja, dengan kelihaiannya, pria penggangguran ini terus menyakinkan korban.
"Tersangka mengaku jika jaket milik perusahaan sedang dicuci. Sedangkan helmnya jatuh. Hal itu membuat korban percaya," lanjut mantan wakapolres Tulungagung ini.
Setelah korban percaya, tersangka pun mempersilahkan korban untuk naik motornya. Kemudian karena korban membawa tas, Muziyin menyarankan jika tas korban diletakkan di depan saja.
Kemudian saat melintas di Jalan Wonokromo tepatnya di samping Kebun Binatang Surabaya, Muziyin meminta korban untuk turun. Alasanya, dia takut ditilang lantaran korban tak membawa helm.
"Tersangka pun meminta korbannya untuk berjalan hingga melewati pos. Namun saat korban mulai turun dan berjalan, tersangka ini kabur dengan membawa barang berharga milik korban," terangnya. Setelah itu, Muziyin menjual barang hasil penipuan tersebut kepada Mustaqim dan Rokhim.