Mortir Aktif Ditemukan di Proyek Bangunan Sekolah
Dia mengetahui benda tersebut adalah peluru dari meriam kecil lantaran sering melihat film-film perang di televisi.
Rofi'i kemudian menghubungi Kepala SDN Kapasan 3 Solikin. Menerima laporan tersebut, Solikin bergegas menghubungi Polsek Simokerto.
Tak berselang lama, Kapolsek Simokerto Kompol Masdawati Saragih bersama anggotanya tiba di sekolah yang pernah terbakar pada 16 April 2017 itu.
Masda meminta anggotanya mengevakuasi murid sekolah ke tempat yang lebih aman.
''Semua guru dan tukang bangunan jangan ada yang mendekat selama proses evakuasi,'' tegas polisi asal Medan itu.
Dia meneruskan informasi temuan tersebut ke Tim Gegana Brimob Polda Jatim.
Setelah menunggu hampir sejam, tim gegana akhirnya tiba. Tim memeriksa mortir yang diduga digunakan saat zaman penjajahan Jepang dulu.
Dari pemeriksaan, mortir tersebut memiliki panjang 33 sentimeter dengan diameter 9 sentimeter.