Mud Max Lapindo, Dokumenter atau Propaganda?
Senin, 16 November 2009 – 05:35 WIB
Memang tidak secara tegas digambarkan bahwa semburan liar itu sebagai akibat gempa di Jogja. Namun, penonton yang tidak mengikuti sejak awal perkembangan semburan tersebut, cenderung membuat kesimpulan seperti itu. Apalagi, rangkaian gambar gempa Jogja dan munculnya semburan liar di pengeboran Lapindo diulang beberapa kali.
Secara keseluruhan, memang banyak pengulangan yang ditampilkan dalam film itu. Termasuk penjelasan para ahli yang mengarah pada kesimpulan bahwa semburan lumpur panas di Porong itu adalah natural disaster (bencana alam).Sementara dalam konferensi para ahli geologi internasional di Capetown, Afrika Selatan, 2008 lalu, para ahli berbeda pendapat. Satu sisi menyebut sebagai natural disaster, sementara sisi lain menyebutnya dengan istilah man made.
Karena ada perbedaan pendapat itulah akhirnya diadakan voting. Hasilnya, sekitar 70 persen ahli geologi dunia menyatakan Lusi adalah man made. Yang setuju dengan natural disater hanya sekitar 20 persen. Sisanya menyebutkan gabungan kedua penyebab tersebut.
Meski begitu, film tersebut mencoba netral dengan tidak banyak membahas kontroversinya. Akibatnya, pemberian subjudul investigative documentary, jadi kurang tampak pada keseluruhan film. Sebagian besar film tersebut lebih banyak mengulas teknis geologis, terutama yang menyangkut posisi Indonesia pada jalur Ring of Fire.