MUI: Umat Harus Percayakan kepada Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, Hari Raya Idullfitri 1438 H cukup istimewa karena bertepatan di hari Minggu sehingga bisa diikuti mayoritas umat Islam di Indonesia.
Namun, masih ada sebagian umat Islam yang berbeda dalam penentuan 1 Syawal 1438 H, sehingga pelaksanaan Lebarannya berbeda.
Zainut berharap, perbedaan itu tidak mengurangi kekhidmatan dan kekhusyukan dalam menunaikan ibadah.
"Perbedaan tersebut harus tetap diterima sebagai sebuah kewajaran dan tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi sampai dipertentangkan sehingga menimbulkan permusuhan. Semua harus tetap dibangun dalam bingkai persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyyah) dan persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyyah)," kata Zainut dalam pernyataan resminya, Selasa (27/6).
Dia menambahkan, hal tersebut tidak perlu terjadi bila sebelumnya pimpinan jemaah atau para tokoh dari kelompok tersebut bersedia bertanya atau berdiskusi tentang metode penentuan 1 Syawal dengan berbagai pihak yang lebih memiliki kompetensi di bidang itu.
Dengan begitu lebih banyak menerima informasi sebelum menetapkan putusan berdasarkan keyakinannya.
Pemerintah melalui Kementerian Agama sebenarnya sudah mengambil kebijakan melalui sidang isbat.
Dalam sidang isbat tersebut diikuti semua kelompok yang mewakili organisasi Islam tingkat pusat di Indobesia, para tokoh Islam dan ilmuan yang ahli di bidangnya.
Hal ini diharapkan bisa mengakododir semua kelompok dan golongan. Baik yang menggunakan metode hisab maupun rukyah.