Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Muslim Uighur Jadi Isu Hangat, Kedubes Tiongkok Bersuara

Kamis, 20 Desember 2018 – 16:55 WIB
Muslim Uighur Jadi Isu Hangat, Kedubes Tiongkok Bersuara - JPNN.COM
Muslim Uighur di Tiongkok. Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Belakangan ini sejumlah politikus tanah air sibuk mendesak pemerintah agar bersuara mengenai dugaan pelanggaran HAM oleh pemerintah Tiongkok terhadap minoritas Uighur di Xinjiang. Hal ini membuat perwakilan Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia akhirnya bersuara.

RRT menepis tudingan diskriminasi, penahanan, apalagi menyiksa jutaan etnis Uighur yang mayoritas beragama Islam.

"Pemerintah Tiongkok, berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, memberikan perlindungan kepada setiap warga negaranya, termasuk muslim suku Uighur di Xinjiang untuk menjalankan kebebasan beragama dan kepercayaan," kata Jurubicara Kedutaan Besar RRT Xu Hangtian dalam keterangannya, Kamis (20/12).

Xu pun menerangkan, ada 10 etnis di Xinjiang, termasuk Uighur. Jumlah penduduk provinsi tersebut sekitar 14 juta. Uighur sendiri merupakan etnis mayoritas Islam terbesar kedua di Tiongkok setelah Hui.

Di Xinjiang terdapat 24 ribu masjid, atau 70 persen dari total masjid di seluruh Tiongkok. Jumlah ulamanya 29 ribu orang atau sekitar 51 persen dari total di seluruh negara.

Selain itu, lanjut Xu, ada 103 ormas agama Islam di Xinjiang. Jumlah itu setara dengan 92 persen dari seluruh ormas agama di bagian utara Tiongkok tersebut. Didirikan pula beberapa pesantren dan madrasah.

Masih menurut Xu, setiap tahun pemerintah lokal menfasilitasi ribuan muslim menunaikan ibadah haji ke Mekah. Mereka difasilitasi dengan pesawat carter, tim medik, tukang masak, pemandu, penerjemah dan sebagainya untuk memberikan layanan sepanjang perjalanan.

Kitab suci Alquran dan serangkaian koleksi dari Al-Sahih Muhammad Ibn-Ismail al-Bukhari juga telah diterjemahkan dan dipublikasikan dalam bahasa Mandarin, Uighur, Kazak, Kirgiz dan bahasa lainnya di Tiongkok. (wid/rmol)

Belakangan ini sejumlah politikus tanah air sibuk mendesak pemerintah membela nasib etnis Uighur. Kedubes Tiongkok di Jakarta pun bersuara

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber RMOL.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close