Nasib Imran
Oleh: Dahlan Iskan"Mereka akan saya maafkan. Dengan sesungguh maaf. Seperti bapak memaafkan anak," ujar Imran merayu.
Namun, kepada yang bersikap keras Imran juga keras.
"Mereka itu anak durhaka. Mereka seperti anak yang melawan bapaknya. Moral mereka rusak. Mereka akan seperti anak yang tidak akan bisa dapat jodoh," ujar pimpinan partai lainnya.
Bahkan, bisa saja pemerintah menangkap satu atau dua orang dari pembelot itu. Tuduhan bisa dicari, misalnya, korupsi.
"Tidak pernah pemerintah menangkap tokoh oposisi tanpa tuduhan," ujar pendukung pemerintah. Sudah banyak oposan yang disatroni pemerintah seperti itu.
Dengan kehilangan suara dua orang saja, mosi tidak percaya itu akan gagal -seandainya Mahkamah Agung memutuskan pemungutan suara harus dilaksanakan.
Skenario lainnya sudah siap: sebelum pemungutan suara, justru parlemen yang sudah dibubarkan. Berarti Imran masih tetap bisa menjadi perdana menteri sampai Pemilu yang baru dilaksanakan -paling lambat 90 hari setelah pembubaran parlemen.
Partai pertama yang keluar dari koalisi adalah Balochistan Muttada Party –satu partai lokal di provinsi miskin Balochistan.