Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nasib Imran

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 05 April 2022 – 07:08 WIB
Nasib Imran - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kenaikan harga-harga belakangan ini memang sangat dirasakan di daerah miskin seperti Balochistan. Partai ini punya 7 kursi. Selebihnya dari lima partai kecil yang hanya punya 1 atau 2 kursi.

Awalnya Imran Khan adalah harapan baru bagi Pakistan. Terutama untuk keluar dari persaingan tiada henti antara dua dinasti politik di sana: Bhutto dan Sharif.

Imran memang orang baru di politik. Ia ''hanyalah'' atlet nasional dari cabang olahraga paling populer di Pakistan: kriket.

Di masa Imran jadi pemain nasional, Pakistan berhasil menjadi juara dunia. Namanya sangat harum –dengan konsekuensi gosip soal wanitanya juga sangat meriah.

Ia tidak membuat partai baru. Imran justru masuk partai lama, partai tengah, yang menerimanya sebagai pemimpin baru.

Sebagian rakyat yang sudah muak dengan persaingan dinasti di sana pindah memilih PTI. Pemilu 2018 pun dimenangkannya. Dapat kursi 155.

Untuk Pakistan yang multi partai, menang dengan 155 kursi itu sudah istimewa. Tinggal cari 17 kursi untuk membangun koalisi.

Di awal pemerintahannya Imran terasa sangat sejuk. Ia ingin mengakhiri konflik abadi Pakistan dengan India –sesama negara pecinta kriket.

Dalam sejarah Pakistan yang sudah 75 tahun memisahkan diri dari India semua pemimpinnya berhenti atau mati tertembak di tengah jalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News