New Normal Momentum Bagi Dunia Konstruksi Menuju Era Society 5.0
Hal ini akan mendorong BUMN kekaryaan dan Kementrian PUPR mendesain produk-produk precest yang mampu diproduksi oleh UMKM seperti mur-baut, produk furnitur pendukung, pagar jalan tol, rambu-rambu, serta industri pendukung konstruksi lainnya.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menyebutkan, untuk pekerjaan konstruksi yang melibatkan banyak orang seperti padat karya, hendaknya dilakukan re-engineering dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.
“Dengan dilakukan re-engineering dan re-design skema pelaksanaan proyek seperti ini, diharapkan pekerjaan akan lebih cepat selesai dan protokol kesehatan terjaga," tandas LE.
Secara umum, kata pria asal Riau ini, dunia konstruksi perlu melakukan re-engineering terhadap manajemen konstruksi seperti selama ini dan harus menyesuaikan diri dengan kondisi New Normal.
"Dukungan teknologi 4.0 mutlak diperlukan untuk misi penyelesaian pekerjaan secara efektif, effisien dan tepat waktu dan mencapai hasil yang maksimal. Dengan begitu, kita benar-benar akan masuk di era society 5.0 dengan memanfaatkan momentum new normal ini," tandasnya. (fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!