Nurhayati Terus Mencari Suaminya di Balaroa yang Ditelan Bumi
"Saya lari duluan. Saya kira suamiku ada di belakang. Lalu bumi terasa tersentak," katanya.
Ketika akhirnya Nurhayati berhasil mencapai tempat yang aman, dia menoleh ke belakang dan suami sudah tidak tampak. Sejak itu dia tak pernah melihatnya lagi.
Selama lima hari sejak gempa, Nurhayati masih terusa mencarinya. Tapi belum juga ada hasilnya. Dia pun belum mau menyampaikan kabar ke anaknya bahwa ayahnya mungkin sudah mati.
"Setelah saya temukan (mayatnya) baru saya sampaikan. Dia belum tahu apa yang terjadi pada ayahnya," tutur Nurhayati lagi.
Warga lainnya bernama Hari, yang tinggal di dekat Balaroa, mengisahkan bagaimana desa itu ditelan lumpur setelah gempa bumi melanda.
"Rumah-rumah itu berputar. Lalu tertarik ke bawah dan tenggelam. Rumahnya tenggelam," ujarnya.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan fenomena ambles tanah di Balaroa dan Petobo itu disebabkan proses yang dikenal sebagai likuifaksi yang terjadi di bawah permukaan tanah.