Oh, Pak Ganjar Pranowo Pernah Pingsan karena Ngebut saat Bersepeda
Untuk mengobati keinginan, akhir Juni lalu Ganjar mengambil cuti. Kebetulan pula ada undangan ke Amsterdam dan Berlin. Kesempatan itu dia gunakan untuk bersepeda. ”Cita-cita dalam arti berkeliling berhari-hari (di Eropa, Red) belum. Tapi, sepedaan di Amsterdam dan Berlin sudah cukup menghibur,” ujarnya.
Kegiatan ngonthel juga dimanfaatkan Ganjar untuk bertemu dengan masyarakat. Termasuk saat perayaan hari besar keagamaan. Dia biasa berkeliling untuk mengucapkan selamat kepada yang merayakan.
Dia mencontohkan saat Natal. Keliling ke sejumlah gereja dengan sepeda, dia justru dimintai pidato. Ganjar sungkan karena masih memakai jersey sepeda ketat. ”Kalau Bapak nggak apa-apa,” ungkapnya menirukan permintaan agar mau berpidato.
Salah seorang anggota Samba Hery Widjaja, 49, mengatakan bahwa komunitasnya termasuk yang tertua di Semarang. Terbentuk pada 1992, Samba merupakan singkatan dari Semarang Bicycle Association. Anggotanya saat ini 80 orang dengan 30 anggota yang aktif. ”Gubernur sama ibu menjadi anggota,” ujarnya saat ditemui di toko sepedanya.
Dengan bersepeda, imbuh Hery, Ganjar lebih mudah masuk ke gang-gang dan menyapa masyarakat. Menurut Hery, Ganjar konsisten menjalankan hobinya. ”Kami juga sering bertemu komunitas lain. Kalau ada yang sakit, dijenguk. Kadang sambil sepedaan,” ceritanya.
Anggota komunitas sepeda dari Ditreskrimum Polda Jateng Jerry Gatot Rubihandrika mengatakan, Ganjar mereka anggap sebagai bapak. Mereka biasa ngumpul bareng untuk bersepeda. ”Dengan sepeda bisa cek langsung kondisi masyarakat,” ucapnya. (*/c9/ayi)