Oh, Pak Ganjar Pranowo Pernah Pingsan karena Ngebut saat Bersepeda
Suatu pagi, saat berangkat dengan sepeda, dia mendapati beberapa pegawainya tetap menggunakan kendaraan pribadi. ”Tapi diparkir agak jauh dari kantor. Lah kan malah ngapusi (bohong). Akhirnya saya cabut (kebijakan itu),” paparnya.
Hobinya bersepeda tidak menurun ke anaknya. Ganjar pernah mengajak anak tunggalnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, menempuh rute Solo–Tawangmangu. Anaknya langsung kapok. Dia lebih suka main sepak bola dan bola basket.
Berbeda dengan sang istri yang justru ketagihan. ”Waktunya dia banyak, pit-pitan (sepedaan) terus,” cerita suami Siti Atiqoh Supriyanti itu.
Total sepedanya saat ini sembilan. Harganya macam-macam. Mulai Rp 8 juta hingga puluhan juta rupiah. Jarak sepedaan terjauh yang pernah ditempuh sekitar 180 km dengan rute Borobudur–Demak. Menurut Ganjar, yang terpenting dari bersepeda bukanlah jarak. ”Namun seberapa menantang jalur yang ditempuh,” tuturnya.
Dalam satu rute biasanya ada yang disebut king of the mountain. Jaraknya pendek, tapi menanjak dan balapan. Di rute spesial itu dia mengaku tidak pernah ikut karena berat. Ganjar punya kebiasaan menutup kegiatan bersepeda dengan makan.
Dia tak menyangka bahwa hobinya tersebut sampai diganjar penghargaan. ”Saya kaget dapat penghargaan sebagai gubernur penggerak olahraga dari Kemenpora,” ungkapnya.
BACA JUGA: Arief Poyuono Anggap Omongan Dahnil soal Habib Rizieq Hanya Pendapat Pribadi
Cita-cita yang belum kesampaian adalah bersepeda keliling Eropa. Waktu itu sudah sempat menyewa karavan untuk aktivitasnya tersebut. Namun, dia keburu kembali dilantik sebagai gubernur sehingga urung terlaksana.