Omicron dan Nataru
Oleh: Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Seluruh dunia sedang siaga akibat munculnya varian baru Omicron.
Beberapa negara sudah menerapkan lockdown di beberapa kota, tetapi Indonesia tenang-tenang saja.
Rencana pembatasan pergerakan ketat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) malah dibatalkan. Pemerintah Indonesia merasa pede tidak bakal terimbas gelombang ketiga penularan pandemi, karena tingkat vaksinasi sudah cukup tinggi.
Pemerintah mengeklaim sudah mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok di beberapa wilayah. Karena itu munculnya varian baru yang lebih cepat menular itu ditanggapi santuy.
Amerika dan Eropa panik menghadapi varian baru yang muncul dan menyebar dari Afrika Selatan dan beberapa negara Afrika. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa Omicron mempunyai kemampuan penularan cepat dibanding varian Delta. Karena itu Amerika dan Eropa mengambil langkah cepat dan tegas.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan pembatasan penerbangan udara dari delapan negara Afrika. Eropa juga melakukan hal yang sama. Negara-negara lain di seluruh dunia mengambil langkah yang sama dengan Amerika.
Negara-negara yang terkena cekal adalah Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Lesotho, dan Eswatini. Penerbangan ke wilayah itu dibatasi dengan ketat dan warga dari negara-negara itu dilarang masuk. Arab Saudi, Oman, Uni Emirat Arab, Sri Lanka hingga Thailand, telah melarang kedatangan orang-orang dari Afrika untuk mencegah penularan Omicron.
Varian baru ini terdeteksi sudah muncul di Israel, Belgia, Israel, Hong Kong, Belanda, Jerman serta Republik Ceko. Belanda sudah menerapkan lockdown di beberapa kota. Begitu pula Ceko. Namun, publik menentang pembatasan ini dan melakukan demo besar, tetapi pemerintah tetap keukeuh dengan keputusannya.