Pagar Nusa Mengapresiasi Kepada Polres Sukoharjo Terkait Kesuksesan Muktamar ke-34 NU
“Kemarin di Muktamar mereka mengawal secara melekat pada unsur pimpinan PBNU, termasuk para masyayikh, kiai-kiai sepuh. Mereka juga jadi petugas pengamanan utama pada proses persidangan, termasuk pemilihan ketua umum yang bisa berlangsung aman dan damai," terang Gus Nabil.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengaku sangat senang atas apresiasi yang diberikan kepadanya.
Kontribusinya dengan memberangkatkan pasukan INTI Pagar Nusa ke Lampung dalam rangka pengamanan Muktamar ke-34 NU diakui sebagai timbal balik atas hal yang sama yang selama ini diberikan Pagar Nusa dengan ikut membantu terciptanya keamanan di Sukoharjo.
"Kerja sama kami dan Pagar Nusa sudah berlangsung lama sehingga Sukoharjo sejauh ini tetap aman. Yang kami berikan merupakan bagian dari pembinaan terhadap seluruh elemen masyarakat yang selama ini turut bahu-membahu menciptakan Sukoharjo yang aman untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat," ujar AKBP Wahyu.
Kaderisasi Pasukan Inti
Pada kesempatan yang sama Gus Nabil juga mengatakan tidak mudah untuk bisa menjadi Pasukan Inti Pagar Nusa. Selain harus mahir menguasai jurus baku, mereka juga harus memiliki kemampuan untuk melumpuhkan dan mematikan lawan, baik dengan pertarungan tangan kosong, menggunakan senjata maupun penguasaan ilmu kanuragan.
Pencak Silat NU Pagar Nusa di bawah kepemimpinannya terus berupaya melakukan kaderisasi Pasukan Inti tersebut. Salah satunya digelar menjelang dihelatnya Muktamar ke-34 di Lampung.
Dari sekitar 1.000 pandekar yang mendaftar, tak lebih dari 754 pendekar yang dinyatakan lolos ke tahap seleksi berikutnya. Dan, akhirnya yang dinyatakan lulus sampai akhir Diktama (Pendidikan Tingkat Pertama) hanya 612 peserta.