PAN Usung Laki Bini Jadi Caleg di Dapil Sama
Sedangkan Marsudi maju dari dapil I sesuai asalnya, yakni lingkungan Lebah, Kelurahan Semarapura Kangin. Namun, krisis caleg plus kewajiban kuota 30 persen untuk perempuan membuat Marsudi dan istrinya harus maju di dapil yang sama.
“Saya yang akan maju dari dapil Klungkung, harus memenuhi kuota perempuan juga. Tidak boleh laki-laki maju sendiri. Berbeda dengan istri, boleh dia maju sendiri di Nusa Penida tanpa laki-laki,” terang Marsudi.
Lantaran Marsudi jadi unggulan PAN, maka Ida terpaksa maju menemani suaminya di dapil yang sama. Sebab, partai berlambang matahari biru itu gagal mencari caleg perempuan untuk dapil I sehingga Ida pun ditarik.
Marsudi menempati nomor urut satu, sedang istrinya nomor dua. Nomor urut itu mengacu struktur partai. Marsudi adalah ketua di Klungkung, sedangkan istrinya sebagai bendahara.
Keduanya mengakui maju dalam satu dapil bukan persoalan besar. Mereka berjuang bersama-sama, bahkan sudah mulai turun mendekati keluarga dan kerabat untuk menjaring suara.
“Kalau bersaing, ya tetap bersaing. Intinya bagaimana PAN bisa dapat satu kursi. Entah saya atau suami, itu nanti,” imbuh Ida.(bx/wan/yes/JPR)