Pangdam Nyoman Soroti Ketahanan Masyarakat Adat Papua Barat
jpnn.com, JAKARTA - Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menegaskan ketahanan masyarakat adat Papua saat ini harus dijaga, karena adanya pengaruh luar budaya asing.
Selain adat, kata dia, agama juga penting karena mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia.
Hal tersebut dikatakan Pangdam Nyoman saat memberikan materi dalam acara diskusi yang mengusung tema mengawal Otonomi Khusus (Otsus) dalam bingkai NKRI demi pembangunan berkelanjutan di Papua Barat, Swiss Bell Hotel Manokwari, Kamis (28/10).
Acara yang digelar Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat itu menggandeng Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat, Kepala Kesbangpol Papua Barat, dan Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat sebagai pembicara.
Pada kesempatan itu, Nyoman mengatakan pemerintah sebagai regulator dengan LMA harus satu visi, masyarakat adat harus dinamis dan adaptif tidak boleh statis.
"Kita sebagai masyarakat adat Papua harus melakukan lompatan-lompatan untuk menjadi masyarakat yang unggul dalam percepatan pembangunan sehingga nanti tidak akan tertinggal," kata Nyoman dalam keterangannya.
Pria kelahiran 26 Juni 1967 itu mengatakan pihaknya sudah memanfaatkan dana Otsus untuk menyiapkan sumber daya manusia terkait dengan 1.000 Bintara Otsus, orang asli Papua, dan membangun Sekolah Taruna Nusantara Kasuari.
Perwira tinggi AD itu mengatakan kunjungan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu ke Papua Barat menunjukkan perhatian pemerintah yang luar biasa kepada wilayah tersebut.