Patung Garuda Wisnu Kencana, Ikon Baru Pulau Dewata
“Mereka orang hebat yang memiliki gagasan ini, yang telah berani memulai ini dan melaksanakan. Mari kita hening sejenak, ” jelas seraya diikuti dengan suasana hening sejenak oleh para undangan.
Kemudian dia menjelaskan bahwa melalui perjuangan dan perjalanan yang sangat panjang, melalui persoalan-persoalan niskala dan sekala, material dan spiritual, persoalan hukum, politik, ekonomi, yang begitu panjang. Juga menguji kesabaran, ketabahan, komitmen, hingga akhirnya bisa selesai juga. “Hari ini kita menyaksikan semua (Patung GWK) hampir selesai. Poin terpenting adalah upacara hari ini. Ini memberi makna yang luar biasa, ” terangnya.
Di kesempatan ini, Gubernur Pastika juga secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ida Pedanda Telabah, yang mencari solusi secara spiritual. Tapi, juga dia juga menyampaikan masukan tentang penilaian sisi lain Garuda Wisnu Kencana. Menurutnya, dalam kepercayaan Hindu, Wisnu tempatnya di utara dan di selatan Dewa Brahma.
Akhirnya, pihaknya memohon kepada Ratu Pedanda Putra Telabah untuk mencarikan solusi secara spiritual. Pedanda Putra Telabah memberikan solusi. Yakni, lokasi ini dianggap daerah satu entitas, atau satu wilayah, sehingga didirikan Patung Brahma di selatan.
“Mudah-mudahan para pengelola ingat pada waktu itu. Sehingga ini (patung GWK sekarang) menjadi utara. Itulah solusi yang diberikan oleh beliau. Mudah-mudahan Tuhan memberkati. Ini bisa jadi dengan baik, ” pungkas Mangku Pastika. (dwi/pit)