Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Patung Soekarno

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 30 Oktober 2021 – 09:37 WIB
Patung Soekarno - JPNN.COM
Megawati Soekarnoputri. Foto: Ricardo/JPNN.com

Proses ini akan menuju satu titik puncak yang akan menjadi puncak sejarah.

Ketika sejarah sudah sampai pada puncaknya maka sejarah akan berhenti, karena manusia terakhir sudah muncul. Itulah manusia paripurna yang hidup sesuai dengan kodrat kemanusiaan. Pada titik itu sejarah telah berakhir, the end of history and the last man, seperti yang diproklamasikan Francis Fukuyama (1991).

Sejarah macam apa yang ingin ditulis oleh Megawati?

Kayaknya Mega ingin menyegel sejarah Indonesia dalam versi hegelian yang linier itu. Sejarah Indonesia sudah berakhir di tangan Soekarno, dan Soekarno sudah muncul sebagai ‘’the last man’’.

Rentang sejarah yang linier--maupun putaran sejarah yang spiral--bisa berlangsung ratusan tahun, atau bahkan lebih pendek dalam puluhan tahun atau tahunan saja.

Sejarah bangsa Amerika ditulis oleh para pemenang berkulit putih yang menduduki benua itu pada abad ke-18. Sejarah sebelum itu dihapus dan dianggap tidak ada.

Bangsa pribumi Indian yang beratus tahun menghuni benua Amerika dianggap tidak eksis. Penghancuran dan pembunuhan sistematis dilakukan dengan cepat dan singkat, bukan hanya dengan menggunakan senjata, tetapi juga dengan senjata biologis berupa penyakit menular.

Sejarawan Jared Diamond mengatakan bahwa jumlah orang pribumi yang mati karena penyakit menular, yang dibawa orang kulit putih, jauh lebih besar dibanding jumlah korban karena senjata orang kulit putih.

Megawati Soekarnoputri menginstruksikan jajarannya untuk membangun patung Soekarno.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close