Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
Menyoal Perilaku Brutal Oknum Polri di Sikka

Patut Diduga Ada Agenda Merusak Citra Kapolri Jenderal Idham Azis

Minggu, 19 April 2020 – 02:00 WIB
Patut Diduga Ada Agenda Merusak Citra Kapolri Jenderal Idham Azis - JPNN.COM
Petrus Selestinus. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Advokat senior dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Petrus Selestinus menyoroti perilaku oknum polisi dari Polres Sikka yang diduga bertindak brutal terhadap Marianus, seorang pria asal Kewapante, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

Petrus menjelaskan Marianus mengalami kekerasan fisik yang diduga dilakukan secara brutal oleh beberapa anggota Sabhara Polres Sikka (aparat) saat patroli pada malam hari pukul 19.30 WITA, tanggal 11 April 2020, di Kampung Beru, Kecamatan Alok Timur, Maumere ibu kota Kabupaten Sikka.

Saat kejadian di TKP (Tempat Kejadian Perkara), kata Petrus, aparat memukul Marianus dan merampas sepeda motornya tanpa Marianus diberitahu apa kesalahannya. Marianus dipukul dan ditendang secara bergantian.

“HP-nya (hand phone/telepon genggam) diambil, dicekik, diborgol, dibuang ke atas Mobil Patroli, hingga tiba di Polres Sikka dibiarkan sampai pukul 23.00 WITA, lalu disuruh pulang tanpa di BAP,” kata Petrus dalam keterangan persnya, Sabtu (18/4/2020).

Menurut Petrus, Marianus sadar bahwa apa yang telah dialaminya itu, merupakan "tindak kriminal" yang dilakukan oleh aparat Polisi. Marianus juga sadar bahwa ia tidak sedang mengganggu Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), tidak sedang merintangi tugas Patroli Aparat dan tidak sedang melakukan kejahatan.

“Oleh karena itu, Marinuas dan keluarganya menuntut Kapolres Sikkabertanggung jawab secara hukum,” kata Petrus. 

Memproduksi Keonaran

Petrus yang juga Koordinator Tim Pembela Indonesia (TPDI) ini mengatakan tindakan oknum aparat Patroli Sabhara di TKP, jelas perbuatan iseng dan congkak di jalanan.

Peristiwa ini tidak sekadar 'tindak kriminal', tetapi patut diduga ada agenda untuk merusak citra Kapolri Jenderal Idham Azis dan Presiden Jokowi di tengah kesibukan menangani melawan Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News