Pemberontakan Si Patai, Bandit Revolusioner Padang Kota
Pemberontakan Komunis
Suatu hari saat bulan puasa 1926, orang-orang dari kalangan “dunia hitam” kota Padang menggelar rapat rahasia.
Keputusan rapat itu; mendirikan organisasi bawah tanah bernama Sarekat Djin. Si Patai dipilih jadi pemimpin. Mula-mula jumlah anggotanya 40 orang. Kemudian terus meluas.
Semasa itu, di samping Sarekat Djin, berdiri pula organisasi bawah tanah, Sarekat Hantu dan Sarekat Itam.
Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Negeri Padang, Mestika Zed dalam buku Pemberontakan Komunis Silungkang 1927 menulis, pembentukan organisasi-organisasi bawah tanah tersebut adalah realisasi dari gagasan pembentukan DO di Sumatera Barat berdasarkan instruksi dari CC PKI pada akhir Maret 1926.
Malam tahun baru 1927 ranah Minang bergolak. Partai Komunis Indonesia, partai politik pertama yang menggunakan nama Indonesia melakukan pemberontakan.
Si Patai ambil bagian. “Saat pemberontakan PKI meletus awal 1927, Si Patai dan Sarekat Djin-nya banyak membunuh pejabat pemerintah Hindia Belanda,” kata Mestika Zed kepada JPNN.com melalui sambungan telepon.
Lagi-lagi gagal. Pemberontakan Si Patai berhasil ditumpas. Dan kali ini Si Patai menjumpai ajalnya. Ia dipenggal. Kepalanya diarak keliling kota Padang.