Pembuat Peti Mati di Indonesia Kewalahan Memenuhi Permintaan di Tengah Pandemi COVID-19
"Sebenarnya mereka minta sebanyak-banyaknya, tapi keadaan kami terbatas," tuturnya.
Karenanya, jumlah pekerja ditambah menjadi 12 orang, dari sebelumnya yang hanya tiga orang.
Ari yang juga terpaksa bekerja hingga larut malam demi memenuhi pesanan.
"Biasanya hanya sampai jam 5 sore, tapi belakangan ini kami bekerja sampai malam," kata Ari.
"Istirahat jam 5 sore, kemudian lanjut lagi mulai jam 7 sampai jam 11 atau bahkan lewat tengah malam."
"Pernah bekerja sampai menjelang subuh, tapi karena diprotes warga sekitar, sekarang kami usahakan jam 11 malam sudah selesai."
Di Malang, Jawa Timur, seorang pembuat peti lainnya, Antonius Budi Wantoro, juga mengalami hal yang sama.
Kesibukan ini terutama dirasakan Antonius selama dua bulan terakhir.