Pembukaan Munas HIPMI, LaNyalla Singgung soal Oligarki Rakus
jpnn.com - SOLO - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta para kader Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI sebagai kalangan terdidik menawarkan gagasan atas hal-hal yang tidak tepat untuk bangsa.
LaNyalla mengatakan hal itu saat menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional XVII HIPMI di Hotel Alila, Solo, Senin (21/11).
"Kemiskinan di suatu negara, bukan karena negara itu adalah negara berkembang, tetapi karena negara tersebut terlalu dieksploitasi oleh oligarki rakus yang bersinergi dengan kapitalisme global," ujarnya.
Menurutnya, untuk menawarkan gagasan yang tepat wajib memahami taksonomi persoalan secara mendalam.
"Saya berharap, HIPMI, yang juga dihuni kader-kader pengusaha Bumiputera membaca kembali pikiran-pikiran para pendiri bangsa," kata mantan Ketua HIPMI Jatim ini.
Para pendiri bangsa telah tepat menyusun sistem ekonomi Pancasila yang negara berkuasa penuh atas bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Termasuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak.
Konsep tersebut tertuang dalam Pasal 33 naskah asli Undang-Undang Dasar 1945 beserta penjelasannya.
"Setelah amendemen konstitusi pada 1999 hingga 2002, sistem ekonomi berubah menjadi liberal kapitalistik," tutur LaNyalla.