Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemerintah Terus Genjot Program BEKERJA Berbasis Pertanian

Senin, 23 Juli 2018 – 08:34 WIB
Pemerintah Terus Genjot Program BEKERJA Berbasis Pertanian - JPNN.COM
Mentan Amran saat bercengkrama dengan petani. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Jokowi – JK selalu berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. 

"Kesenjangan dan kemiskinan menjadi tantangan kita bersama. Saya rasa itu yang menjadi tugas besar kita agar yang namanya kesenjangan dan kemiskinan bisa kita selesaikan dengan baik," ucap Presiden Jokowi dalam pembukaan Munas ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di Jakarta, Jumat (20/7) lalu.

Salah satu strategi yang dijalankan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan adalah pemberdayaan di sektor pertanian. Kementerian Pertanian di bawah komando Andi Amran Sulaiman sejak awal tahun ini telah mencetuskan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) sebagai terobosan pemerintah dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan secara nyata berbasis pertanian.

“Terobosan ini kami yakini sebagai solusi permanen untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Sebagian besar penduduk yang miskin di pedesaan adalah petani dan pendapatan utamanya lebih dari 70 persen berasal dari sektor pertanian,” ungkap Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian Ketut Kariyasa.

Kementan pada pelaksanaan program BEKERJA tahun ini akan menyasar 200.000 Rumah Tangga Petani Miskin (RTM) yang tersebar di 10 provinsi. Melalui program ini, Kementan memberikan paket bantuan untuk setiap RTM berupa 50 ekor ayam, tanaman sayuran-sayuran yang ditanam di lahan pekarangan, serta beberapa jenis tanaman tahunan dalam waktu 6 bulan atau kurang dari satu tahun.

RTM diperkirakan sudah mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp 2,3 juta/RTM/bln atau Rp 550 ribu/kap/bln. Besaran ini jauh dari batas garis kemiskinan yang sekitar Rp 370 ribu/kap/bln.

“Di tengah upaya menurunkan jumlah masyarakat miskin, program ini akan mempunyai posisi penting mengingat bahwa program ini bertarget dalam waktu kurang dari setahun sudah mampu membalikkan status rumah tangga petani miskin di perdesaan menjadi rumah tangga sejahtera,” ungkap Kariyasa.

Kementan, menurut Kariyasa, memproyeksi bahwa pengembangan program BEKERJA berbasis Pertanian ini akan berdampak pada peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan konsumsi pangan dan kualitas gizi keluarga, serta peningkatan ekonomi/pendapatan masyarakat agar terangkat menjadi masyarakat sejahtera.

Kementan di bawah komando Andi Amran Sulaiman telah mencetuskan program BEKERJA sebagai terobosan mengentaskan kemiskinan berbasis pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close