Penanganan Pandemi Covid-19, Slamet Budiarto: Promotif, Preventif, dan Kuratif Harus Beriringan
jpnn.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini belum cukup terkendali. Data kasus per Jumat (23/7/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 49.071 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 3.082.410 orang.
Namun, hal yang cukup menggembirakan adalah jumlah pasien yang sembuh mencapai 38.988 pasien dalam waktu 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 2.431.911 orang.
Sementara yang meninggal masih cukup tinggi. Dalam 24 jam terdapat penambahan 1.566 pasien. Ini merupakan penambahan kasus kematian tertinggi sejak pandemi melanda tanah air. Hingga saat ini terdapat 80.598 orang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Dr Slamet Budiarto SH MH.Kes mengatakan angka kematian kasus Covid-19 di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia. Hal ini harus menjadi renungan semua pihak.
”Angka kematian masih tinggi. Ini jadi bahan renungan bahwa Bapak Ibu walaupun punya kaya miliaran, pangkat tinggi, tidak ada keistimewaan ketika sakit,” ujar Slamet pada Webinar Covid Talk Seri-8 bertajuk ”Perkembangan dan Cara Menangani Covid-19 Secara Medis” yang digelar PJB secara virtual, Jumat (23/7/2021).
Menurut Slamet, penanganan pandemi sebenarnya sangat sederhana asal berpegang pada tiga hal yakni promotif, preventif, dan kuratif. Sebab, jika langkah promotif berhasil maka preventif dan kuratif bisa dicegah.
Dia menyebut banyak negara di dunia yang berhasil menangani pandemi Covid-19 karena sukses dalam hal promotofnya. Yakni, bagaimana sosialisasi secara maksimal sejak dini dilakukan.
Selanjutnya, tindakan preventif yakni mencegah infeksi dan kesakitan, bisa dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan, vaksinasi, dan yang sekarang dilakukan yakni karantina walaupun masih setengah-setengah.