Pengin Mudik Menumpang Pesawat, Tetapi Harga Tiket Masih Mahal
“Kementerian aja komplain, Kemenpar, Kementerian UMKM. Terutama sektor pariwisata dan UMKM. Dan sekarang terjadi penurunan penumpang, di periode yang sama dibanding tahun lalu. Setelah peak season itu akan terasa dampaknya. Tahun lalu, hari libur kejepit, orang pada borongan ke lokasi wisata. Sekarang mikir. Kita lihat sendiri di bandara traffic penumpang turun,” beber Abdul Hakim.
Hal lain yang kerap menjadi alasan maskapai, kata dia, mengenai komponen harga penerbangan. Sementara ini masih bisa dikontrol.
“Pertanyaannya, kenapa tiket pesawat ke luar negeri lebih murah dibanding rute domestik? Ada apa sebenarnya? Kesimpulan sementara kami, kalau struktur pasar terkonsentrasi, itu akan terjadi persaingan. Mahalnya tiket dalam domestik, diduga karena pelaku usahanya makin sedikit. Misalnya ada ‘main mata’,” nilainya.
Harga tiket menginjak TBB juga jarang ditemui. “Padahal ada kondisi low season. Dalam pengalaman KPPU, biasanya pelaku usaha tidak menaikkan tarif. Ini juga jadi peluang bagi moda transportasi lain.Misalnya di Medan, bus menikmati pergeseran penumpang. Kalau antara Jawa ke Kalimantan, yah enggak mungkin. Kalau KPPU menemukan alat bukti dugaan permainan itu, kami bisa menanganinya,” urai Hakim soal dugaan kartel.
Staf Percepatan Pembangunan Gubernur Kalimantan Utara Syamsul Banri mengatakan bahwa pada kenyataannya, di lapangan hingga 2 Juni 2019, full book di seluruh rute, kecuali rute Tarakan-Balikpapan.
“Rute favorit itu, Jakarta, Makassar dan Surabaya. Itu sudah full book,” ungkapnya.
Menurut Syamsul, harga tiket saat ini tidak naik harga dan telah sesuai dengan Kepmenhub. Namun masyarakat merasakan kenaikan harga tiket dikarenakan sejak tahun 2014, harga tiket pesawat oleh maskapai berdasarkan batas bawah. Misalnya tahun 2014 lalu harga tiket Jakarta-Tarakan mencapai Rp 2.314.000.
“Itu harga atas, full service seperti Garuda. Kalau yang medium seperti Sriwijaya diturunkan 90 persen dari harga batas atas, dan non service seperti Lion diturunkan 80 persen. Jadi tidak naik. Pemerintah bahkan sudah turunkan dari tahun 2016,” jelasnya.