Pentingnya Kesopanan, Integritas, dan Kebajikan dalam Dunia Bisnis
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara JakartaSelain itu, kerja sama dan kepercayaan, baik dengan pesaing maupun sekutu, juga menjadi fondasi yang krusial untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat.
Keberadaan bisnis tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan komunitas. Slogan seperti "bisnis adalah bisnis" terlalu sederhana dan kurang mencerminkan kenyataan bahwa bisnis seharusnya menjadi bagian integral dari kehidupan manusia.
Etika bisnis seharusnya tumbuh dan berkembang dalam komunitas kecil seperti keluarga, lingkungan sekitar, ruang kelas, dan jemaat.
Akan tetapi sungguh ironis, makin besar perusahaan, makin mudah kehilangan pandangan etis dalam berbisnis.
Perusahaan multinasional dengan keuntungan miliaran dolar, jutaan pemegang saham, dan ratusan ribu karyawan dapat membuat banyak orang melihatnya sebagai entitas impersonal.
Hal ini menciptakan pandangan bahwa korporasi hanya "fiksi hukum" yang diciptakan untuk membatasi tanggung jawab dan mencari keuntungan semata.
Dampak dari pandangan ini adalah kehilangan rasa integritas dalam dunia bisnis. Manajer dan pekerja merasa terbebani oleh tekanan impersonal dari posisi mereka, yang terkadang membuat mereka melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi dasar dari setiap tindakan.
Penting bagi para pelaku usaha mengubah paradigma mereka. Bisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang membangun hubungan yang berkelanjutan, memberikan dampak positif pada masyarakat, dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil menurut Solomon (1999) didasarkan pada kesopanan, integritas, dan pengembangan kebajikan.