Perang Yaman: Krisis Kemanusiaan yang Terlupakan
Sayang, menurut Guterres, fakta-fakta menyedihkan itu tidak terlalu terekspos karena media hanya fokus ke Syria.
Di Yaman hampir separo bocah usia 6 bulan sampai 5 tahun kekurangan gizi. Wajar, tidak mudah bagi warga sipil di wilayah konflik untuk mendapatkan makanan. Bantuan dari PBB pun tidak bisa dipastikan datangnya.
Dibandingkan dengan Syria, krisis kemanusiaan di Yaman jauh lebih parah. PBB menempatkan Yaman pada peringkat pertama indeks negara-negara konflik yang dicekam krisis kemanusiaan.
Alasannya, mungkin karena Amerika Serikat (AS) tidak tampil secara terang-terangan sebagai salah satu lakon dalam perang Yaman. Padahal, dari sebanyak 17.000 serangan udara yang dilancarkan koalisi atas Sanaa dan Hudaida, ada peran penting AS.
Sebab, bom yang dijatuhkan di kota-kota yang menjadi sarang Houthi itu didapatkan koalisi dari Negeri Paman Sam. (hep/c10/dos)