Peringatan Serius dari Didik J Rachbini, Simak Baik-baik
Pergerakan manusia akan memunculkan penularan baru. Jika PSBB dilonggarkan maka masyarakat harus menggantikannya dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat dengan menggunakan masker secara benar, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak minimal satu meter dengan lainnya (3M).
Apabila tiga kombinasi itu dilakukan oleh masyarakat, menurut Pandu, risiko penularan jadi semakin dapat ditekan.
Dari pemodelan yang dilakukannya, terlihat prediksi risiko tertular COVID-19 berdasarkan tindakan pencegahan menunjukkan jika tanpa pencegahan 30 persen berisiko tertular, dengan mencuci tangan dengan sabun 19,5 persen masih berisiko tertular, pakai masker kain saja 16,5 persen tertular, mencuci tangan dan memakai masker 10,7 persen risiko tertular, menjaga jarak minimal satu meter 4,5 persen berisiko tertular.
Sementara jika mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dengan benar dan sekaligus menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain, maka risiko penularannya turun menjadi 1,6 persen.
"Vaksin dan obat itu bukan solusi sebenarnya, entah kenapa itu yang dikejar. Padahal dengan masker itu jauh lebih murah," kata Pandu.
Dalam ilmu wabah atau epidemiologi, ia mengatakan yang dicemaskan dari pandemi COVID-19 adalah keberadaan orang tanpa gejala yang mencapai hampir 80 persen.
Mereka tidak terlihat sakit. Namun di saluran napasnya mengandung virus corona baru yang tinggi sekali.
“Hanya dengan berbicara di rentang jarak satu meter, daya tularnya luar biasa bagi orang di sekitarnya,” kata Pandu.